Tuesday, December 25, 2012

Temukan Suara Hati dan Ilhami Orang Menmukan Suara Hatinya

Karya Stephen R Covey

Menemukan Suara Hati Anda dan Mengilhami Orang Lain untuk Menemukan Suara Hati Mereka. Makna dari Suara yang dimaksud dapat berarti Potensi Tertinggi, Panggilan Hidup, Arah Hidup Panggilan Jiwa, Suara Panggilan Jiwa, hal-hal yang menuntut perangkat pikiran baru, keahlian baru, perangkat peralatan baru dan Kebiasaan Baru, untuk menjangkau dan memanfaatkan tingkat kejeniusan dan motivasi manusia yang lebih tinggi dan tertinggi.

Untuk Memahami Masalah Inti dan Implikasi yang mendalam dari Perubahan Zaman.
Lima zaman peradapan manisia yaitu :
  1. Zaman Berburu dan Mengumpulkan Makanan,
  2. Zaman Pertanian,
  3. Zaman Industri,
  4. Zaman Pekerja Pengetahuan dan Informasi,
  5. dan akhirnya, Zaman Kebijaksanaan, yang sedang mulai.
Apabila Anda ingin membuat perubahan dan perbaikan besar dan dan berarti, lakukan sesuatu pada Paradigma. Paradigma secara umum berarti persepsi, asumsi, teori, kerangka acuan atau “kacamata“ yang Anda gunakan untuk memandang dunia. Manusia bukanlah barang atau benda mati, manusia memiliki 4 dimensi, Tubuh, Pikiran, Hati dan Jiwa, yang membentuk Pribadi Utuh. Dengan Pribadi Utuh manusia dapat melihat dan menentukan pilihan-pilihan dalam kehidupan.

Cara Menemukan Suara Anda :
  1. Temukan Suara Anda dengan memahami kodrat Anda yang sebenarnya, sesuatu yang disebut Tiga Anugrah Luar Biasa, yang sudah dimiliki sejak lahir dan mengembangkan serta memanfaatkan kecerdasan yang terkait dengan keempat bagian dari kodrat Anda.
  2. Nyatakan Suara Anda dengan memelihara perwujudan tertinggi dari kecerdasan manusia, yaitu Visi, Disiplin, Gairah Hidup dan Nurani.
Mengilhami Orang Lain Untuk Menemukan Suara Mereka

Tantangan Kepeminpinan adalah tantangan terbesar di dalam organisasi, termasuk keluarga, adalah membentuk dan menjalankan organisasi dengan cara yang memungkinkan setiap orang dalam organisasi dapat mengetahui dan merasakan nilai dan potensi dirinya guna mencapai keagungan dan menyumbangkan bakat maupun gairahnya (Suara Mereka) untuk mencapai tujuan dan prioritas-prioritas tertinggi dari organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah mengomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas, sehingga mereka bisa melihat hal-hal tersebut dalam diri mereka.

Menjadi Panutan atau menyajikan keteladanan adalah jiwa dan pusat dari segala upaya kepemimpinan.

Saturday, December 22, 2012

3 Kota Teladan Di Indonesia



3 kota dipilih menjadi kota teladan bagi kota - kota lain di Indonesia oleh badan PBB, United Nations Human Settlements Programme. Tiga kota pilihan UN Habitat itu adalah Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Pekalongan dan Solo di Jawa Tengah.


"Tiga kota ini berhasil membuktikan bahwa mereka mampu melakukan perubahan dan membuat kotanya menjadi lebih baik," kata Bruno Dercon, Human Settlements Officer di UN Habitat Asia Pasifik di Fukuoka, Jepang, 29 November 2012. Banjarmasin, Pekalongan dan Solo dianggap sebagai kota dengan tata kelola yang baik, kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang pro terhadap warga miskin.

Program ini diawali dengan ide untuk mendengarkan cerita dari kota - kota yang sukses. "Jika ada kota yang sukses, maka seharusnya kota - kota lain juga bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan," kata Bruno. Ketiga kota ini dianggap bisa menjadi teladan bagi 500 kota lain di Indonesia.

Kepemimpinan menjadi faktor penting dalam perkembangan ketiga kota, terutama di Pekalongan dan Solo. Penilaian dilakukan antara tahun 2011 dan 2012, saat itu Pekalongan dipimpin Walikota M Basyir Ahmad, Banjarmasin oleh Muhidindan Solo dipimpin Joko Widodo.

Pemilihan 3 kota ini adalah bagian program Strategi Pembangunan Kotayang awalnya bertujuan untuk menghubungkan pemerintah daerah dan pusat untuk merealisasikan pembangunan di kota. Selanjutnya, UN Habitat berniat menggelar pelatihan untuk para pemimpin kota - kota lain di Indonesia.

Caranya, mengirim para Walikota untuk belajar di ketiga kota tersebut. "Agar mereka bisa melihat sendiri dan belajar dari sumbernya langsung," kata Bruno.

Berikut ini ulasan singkat mengenai ketiga kota tersebut:

Banjarmasin
Strategi kota Banjarmasin adalah menjadi gerbang ekonomi Kalimantan, sebuah kota sungai tradisional yang nyaman. "Pegawai pemerintah kota Banjarmasin penuh dengan orang - orang muda bersemangat yang mengerti semua tentang kotanya," kata Bruno.

 

Salah satu hal yang patut dicontoh dari Banjarmasin adalah layanan air bersih untuk hampir seluruh kota. 98 persen rumah tangga di Banjarmasih sudah dilayani PDAM, persentase yang tertinggi di Indonesia.

Sebagai kota di Kalimantan, Banjarmasin menyadari bahwa sungai adalah identitas kota. Budaya sungai ini akan diperkuat untuk menjadikannya sebagai aset kota dan menyatukan sungai dalam strategi pembangunan. Apalagi, ikon terkenal Banjarmasin adalah pasar terapung yang mengundang wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Tantangan bagi Banjarmasin adalah mengatasi pertumbuhan penduduk kotayang diperkirakan berlipat ganda dalam dua dekade. Kota ini dituntut untuk terus memperbaiki layanan dasar dan kualitas hidup warganya. Dengan penduduk yang terus meningkat, kemacetan mengancam kota ini jika tidak segera menemukan solusi.

Pekalongan
Pekalongan punya tiga strategi utama, yakni pengembangan minapolitan, revitalisasi kawasan pusat kota dan pengembangan ekonomi batik. "Awalnya pemerintah kota masih bimbang menetukan mana yang lebih penting untuk dikembangkan, Pekalongan sebagai kota minapolitan di pesisir atau kota batik," kata Bruno.
Batik Pekalongan

Masalah mendasar di Pekalongan adalah rendahnya layanan umum dasar, banyaknya penduduk berpendapatan rendah dan pengangguran. Wilayah pemukiman di pesisir utara masih buruk dan rentan terhadap bencana alam.

Untuk mengatasinya, Pemerintah Pekalongan sedang fokus untuk menata daerah utara kota. Caranya, dengan manajemen lingkungan pesisir dan pembangunan. Masyarakat berpendapatan rendah diberi pinjaman lunak dan promosi usaha budidaya dan pengolahan ikan.

 


Solo
Pemerintah Kota Solo dinilai punya fokus yang jelas untuk mewujudkan visi kotanya, "eco cultural city". Strategi kota ini berkaitan dengan ekologi perkotaan, penjagaan warisan budaya, pengembangan ekonomi lokan dan pembangunan infrastruktur.

 


Taman - taman direnovasi, antara lain taman Balekambang, Manahan, Kalianyardan Pucang Sawit. Pemerintah mengusahakan membangun taman lain untuk meningkatkan jumlah penduduk yang tinggal dengan jarak lima menit jalan kaki dari taman.

Bukan berarti Solo bebas masalah. Kualitas ruang publik masih dinilai rendah, apalagi dengan rendahnya kesadaran terhadap masalah lingkungan. Sungai masih tercemar, drainase tak terawat sehingga banjir kerap terjadi.

Menurut UN Habitat dalam laporannya, kebijakan pro - kemiskinanyang dilakukan di Solo meliputi pengurangan kerentanan terhadap banjir, memperbaiki sarana infrastruktur kawasan miskin dan menciptakan lapangan kerja. Yang paling penting adalah melibatkan si miskin dalam dialog.  
src Essay Writing Service


Sumber:
http://www.belantaraindonesia.org/2012/12/3-kota-teladan-di-indonesia.html

UNGKAPAN HATI Seorang Ibu

Dalam rangka memperingati hari ibu yang diperingati setiap tanggal  22 Desember ada ungkapan yang tercurah dari hati seorang ibu yang tulus dan ikhlas


 *UNGKAPAN HATI Seorang Ibu. 

Jangan pernah menyesal ya nak,.. mempunyai seorang ibu seperti bunda …

Bunda yg miskin ilmu… Tapi berharap kelak engkau tumbuh menjadi orang yg berilmu …

Bunda yg tidak hafal Al-Quran, tapi berharap kelak engkau menjadi satu diantara deretan barisan penghafal Al-Qur ’an..

Bunda yg masih sering lalai, tapi berharap engkau tumbuh menjadi barisan terdepan penegak kebajikan..

Bunda yg terkadang masih egois, tapi berharap engkau tumbuh penuh empati..

Bunda yg terkadang masih bermalasan, tapi berharap engkau tumbuh menjadi anak yg rajin menebar kebajikan di bumi Allah..

Ah, betapa tangan kecilmu begitu ampuh mengingatkan Bunda..

Akan setumpuk PR yg harus bunda benahi dalam diri bunda..

Karena Bunda takut, kamu malu punya ibu seperti bunda....

Yang tidak setegar khadijah binti khuwailid,
secerdas fatimah azzahrah,
sedermawan saudah binti zam ’ah,
penuh cinta seperti ‘aisyah binti abu bakar,
serajin hafshah binti umar,
sedermawan zainab binti khuzaimah, sesabar ummu salamah,
selembut shafiyyah binti huyay..

Begitu banyak PR bunda, nak..

Semoga engkau mau memaklumi kekurangan bunda..

Semoga kelak engkau tumbuh lebih baik dari bunda..

Beri kesempatan bunda untuk mengerjakan PR bunda, nak …

Agar kelak engkau tidak menyesal, mempunyai ibu seperti bunda …

Agar kelak kita sama sama bermuara di pintu surgaNya.

Selamat hari Ibu.

Pengorbanan Anak Sulung

Seorang pemuda terpelajar dari Solo naik pesawat ke Jakarta.

Disampingnya duduk seorang ibu yg sudah berumur.

Si Pemuda menyapa, n tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.

“Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?” tanya si Pemuda.

“Oh… Saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yg kedua” jawab ibu itu.

“Wouw….. hebat sekali putra ibu, pemuda itu menyahut n terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung.

Dengan keberanian yg didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya:

“Kalau saya tidak salah, anak yg di Singapore tadi, putra yg kedua ya Bu? Bagaimana dg adik-adiknya?”

“Oh ya tentu”, si Ibu melanjutkan ceritanya

“Anak saya yg ketiga seorang Dokter di Malang, yg keempat Kerja di Perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi Arsitek di Jakarta, yg keenam menjadi Kepala Cabang Bank di madiun.
yg ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.”

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dg sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.

“Terus bagaimana dg anak pertama ibu?”
Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab.

“Anak saya yang pertama menjadi Petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yg tidak terlalu lebar”

Pemuda itu sgera menyahut :

“Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dgn anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi n sukses di pekerjaannya, sedang dia hanya menjadi seorang petani ?”

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,

“Ooo …tidak tidak begitu nak… Justru saya sangat bangga dg anak pertama saya, karena dialah yg membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”

Pesan Moral:

Semua orang di dunia adalah penting dan berharga !

Buka mata Anda ...

Hati Anda...

Pikiran Anda...

Sudut pandang Anda...

Karena kita tdk bisa menilai kualitas suatu buku hanya dari membaca sampul luarnya saja.

Kita tdk bisa menyimpulkan seseorang hanya dari pekerjaannya rutinya sehari2.

Kita perlu mengenalnya lebih dalam utk bisa menilai dan menghargainya secara lebih baik.



sumber: kumpulan cerita penuh hikmah

Padi dan Rumput

Saat kita menanam padi... Rumputpun ikut tumbuh ......

TAPI saat kita menanam rumput...
Tidak pernah tumbuh padi

Dalam melakukan "kebaikan"... Kadang² hal yang "buruk" turut menyertai ......

NAMUN saat melakukan "keburukan"...
Tidak ada "kebaikan" bersamanya....

Jangan bosan untuk berbuat "baik"...
Meski kadang tidak sempurna.

Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki...
"Kekurangan" disamping "Kelebihannya".
Maka kita tetap Bersyukur, Kita masih di beri kesempatan untuk terus memperbaharui....dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada kita.

Friday, December 14, 2012

Sahabat Terbaik

" Persahabatan bukan hanya sekedar kata, yang ditulis pada sehelai kertas tak bermakna, tapi persahabatan merupakan sebuah ikatan suci, yang ditoreh diatas dua hati, ditulis dengan tinta kasih sayang, dan suatu saat akan dihapus dengan tetesan darah dan mungkin nyawa".
"key... sini dech cepetan, aku ada sesuatu  buat kamu", panggil Nayra suatu sore.

"Iya, Sebentar, sabar dikit kenapa sich?, kamu kan tau aku gak bisa melihat", jawab seorang gadis yang dipanggil key dari balik pintu.

Keynaya Wulandari, begitulah nama gadis tadi, meskipun lahir dengan keterbatasan fisik, dia tidak pernah mengeluh, semangatnya menjalani bahtera hidup tak pernah padam. Lahir dengan kondisi buta, tidak membuatnya berkecil hati, secara fisik matanya tidak bisa melihat warna-warni dunia, tapi mata hatinya bisa melihat jauh kedalam kehidupan seseorang.

Mempunyai hoby melukis sejak kecil, dengan keterbatasannya, Key selalu mengasah bakatnya. Tak pernah sedikitpun dia menyerah.



Duduk di bangku kelas XII di sebuah Sekolah Luar Biasa di kotanya, Keynaya tidak pernah absen meraih peringkat dikelas, bahkan guru-gurunya termotivasi dengan sifat pantang menyerah Key. Sejak baru berusia 3 tahun, Keynaya sudah bersahabat dengan anak tetangganya yang bernama Nayra Amrita.



Nayra anak seorang direktur bank swasta di kota mereka. Nayra cantik, pinter dan secara fisik Nayra kelihatan sempurna.


***

Seperti sore ini, Nayra sudah nangkring di rumah Key. Dia berbincang-bincang dengan Key, sambil menemani sahabatnya itu melukis.

“Key, lukisan kamu bagus banget, nanti kamu ngadain pameran tunggal ya, biar semua orang tau bakat kamu”, kata Nayra membuka pembicaraan. 

“Hah”, Key mendesah pelan lalu mulai bicara, 

“Seandainya aku bisa Nay, pasti sudah aku lakukan, tapi apa daya, aku ini gak sempurna, seandainya aku mendapat donor kornea, dan aku bisa melihat, mungkin aku bahagia dan akan mengadakan pameran lukisan-lukisanku ini” ucap Keynaya dengan kepedihan.

“Suatu hari nanti Tuhan akan memberikan anugrahnya kepadamu, sahabat, pasti akan ada yang mendonorkan korneanya untuk seorang anak sebaik kamu,” timpal Nayra akhirnya.

Berbeda secara fisik, tidak pernah menjadi halangan di dalam jalinan persahabatan antara Nayra dan Keynaya, kemana pun Nayra pergi, dia selalu mengajak Key, kecuali sekolah tentunya, karena sekolah mereka berdua kan berbeda.

Sedang asik-asiknya dua sahabat ini bersenda gurau, tiba-tiba saja Nayra mengeluh,

“aduuh, kepala ku”

“Kamu kenapa Nay, sakit??” tanya Keynaya.

“Oh, ngga aku gak apa-apa Key, Cuma sedikit pusing saja”, ucap Nayra sambil tersenyum.

“Minum obat ya Nay, aku gak mau kamu kenapa-napa, nada bicara Key terdengar begitu khawatir.

“aku ijin pulang dulu ya Key, mau minum obat” ujar Nayra sambil berpamitan pulang.

Di kamarnya yang terkesan sangat elegan, nuansa coklat mendominasi di setiap sudut ruangan, Nayra terduduk lemas di atas ranjangnya,

“Ya Tuhan, berapa lama lagi usiaku di dunia ini ?? Berapa lama lagi malaikatmu akan menjemputku untuk menghadapmu ?” erang hati Nayra.

Di vonis menderita leukimia sejak 7 bulan lalu dan tidak akan berumur lama lagi sungguh menyakitkan bagi Nayra, usianya yang baru 18 tahun, dengan segudang cita-cita yang dia inginkan, sudah pasti tak satupun akan terwujud.

***

Pintu kamar Nayra tiba-tiba terbuka, seorang wanita cantik paruh baya masuk lalu duduk disampingnya. 

“Gimana rasanya sayang? Masih gak enak?? Kita ke dokter sekarang yuk!!!” ujar wanita itu dengan lembutnya.

“ngga usah, ma, aku sudah enakan kok, aku cuma mau beristirahat saja”, jawab Nayra dengan sopan. 

“ya sudah kalau begitu, mama tinggal dulu ya, istirahat ya, Nak,” ujar sang mama sambil mencium kening putri semata wayangnya.

“Makasih ma, aku selalu sayang mama,” lirih Nayra berujar.

Terus terang Nayra sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, tapi dia berusaha menyembunyikan itu dari orang tuanya.

Di ruang keluarga, ibu Rita, duduk sambil menemani sang suami sepulangnya dari kantor,

“Ma, Nayra kemana ?? Kok papa gak melihatnya dari tadi ?” tanya sang suami.

“Nayra lagi istirahat pa, dia pusing dan mengeluh sakit dari tadi”, jawab Rita.

“Sakit apa sebenarnya anak kita ma ?? Kalau kita ajak ke dokter dia selalu menolak, papa rasa ada yang dia sembunyikan dari kita, aku takut penyakitnya parah,” dengan nada khawatir pak Artawan bicara dengan istrinya. 

“entahlah pa, mama juga bingung” ujar istrinya lagi.

***

Ternyata sakit yang dirasakan Nayra sore itu adalah pertanda dia akan segera di panggil menghadap Tuhan, saat minta ijin untuk istirahat pada mamanya, kesehatan Nayra benar-benar drop, dengan panik kedua orang tua Nayra melarikan putrinya ke rumah sakit, setelah mendapat penanganan oleh tim dokter, Nayra sedikit terlihat tenang, namun mukanya terlihat pucat, sinar matanya terlihat begitu redup.

“Pak Artawan, bisa kita bicara sebentar di ruangan saya”, kata dokter Gunawan, yang juga merupakan dokter pribadi keluarga Artawan.

“Baiklah dok, “ sambut pa Artawan.

Setelah pak Artawan dan ibu Rita duduk di ruangan dokter Gunawan, mereka akhirnya mulai bicara, 

“Maafkan saya sebelumnya pak, sebenarnya saya sudah tau penyakit yang diderita putri bapak sejak 7 bulan lalu, tapi karena putri bapak menyuruh saya merahasiakan penyakitnya kepada bapak dan ibu, saya gak bisa berbuat apa-apa. Putri bapak terkena leukimia,” ujar dokter Gunawan lirih.

Cukup lirih memang kata-kata dokter Gunawan, tapi mampu membuat jantung pak Artawan dan istrinya berdetak lebih cepat dari biasanya,

“Apa ?? Leukemia ? Separah apa dok ??” keras nada suara pak Artawan.

“Sudah parah pak, umur Nayra tidak akan lama” sambung dokter kembali.

Setelah berbicara lama dengan dokter, air mata tak pernah berhenti mengalir di pipi Rita. Dia begitu terpukul mendengar putrinya menderita penyakit itu.

“Sudah, ma, jangan nangis terus, pengobatan Nayra akan diusahakan, kita akan mengusahakan kesembuhannya, lebih baik kita berdoa, semoga Tuhan memberikan jalan terbaik buat keluarga kita”, hibur pak Artawan.

“Mari kita tengok Nayra!!” ajaknya lagi.

Memasuki ruangan perawatan, ibu Rita berusaha menyembunyikan air matanya, dia tersenyum penuh kepedihan di samping ranjang putrinya,

“Mama, kenapa ? Kok sedih begitu?” ujar Nayra lirih.

“Gak apa-apa sayang”, berbisik ibu Rita tak kuasa menahan air matanya.

“Maafkan Nayra, Ma, Pa, Nayra tak bermaksud membuat Mama dan Papa terluka seperti ini, Nayra hanya tak ingin menyusahkan Mama dan Papa ” Nayra berkata dengan terbata-bata.

Belum ada beberapa menit pak Artawan dan ibu Rita di kamar putrinya, tiba-tiba Nayra kejang-kejang. Dengan panik pak Artawan memanggil dokter Gunawan. 

Dokter Gunawan menangani Nayra lumayan lama, hingga akhirnya dokter Gunawan keluar, muka beliau kelihatan sangat sedih.

“Bagaimana anak saya, dok?” tanya pak Artawan.

“Maaf pak, kami disini sudah berusaha yang terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain, Nayra sudah dipanggil menghadapNya” ucap dokter.

“Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk”, teriak ibu Rita isteris,“ Nayra tidak mungkin meninggal, Nayra masih hidup,” seluruh pengunjung rumah sakit menoleh ke arah mereka.

“Pak, sebelum meninggal, Nayra menitipkan ini ke saya, ini buat bapak dan ibu” imbuh dokter Gunawan sebelum mohon diri.

Sepeninggal Dokter Gunawan, pak Artawan dan istrinya membuka amplop kecil dari Nayra, isinya ternyata surat.

“Mama, papa, maafin Nayra sudah membuat mama dan papa jadi sedih, Nayra mohon sama mama dan papa, setelah Nayra meninggal, tolong berikan kornea mata Nay untuk Keynaya, tapi jangan bilang itu dari Nayra sebelum Keynaya benar-benar operasi dan bisa melihat lagi, dan satu lagi, mama tolong kasih Keynaya surat yang Nayra simpan di laci meja belajar Nayra yang amplopnya berwarna pink setelah Keynaya melihat nanti, dan surat buat mama dan papa ada di dalam amplop biru di laci yang sama. Sekian dulu Mama, papa, maaf kalau Nayra selalu ngerepotin kalian, Nayra sayang kalian, big kis & hug.. muacch”..

Nayra Amrita

Selain sepucuk surat itu, ada lagi sebuah surat pernyataan pendonoran kornea mata yang telah lengkap dengan tanda tangan Nayra. 

Hati orang tua Nayra tersayat, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan selain memenuhi permintaan terakhir sang anak.

***

Sementara itu, di rumah Keynaya, tampak gadis cantik itu tengah duduk seorang diri di teras rumahnya. Wajahnya tampak sedikit murung,

“Kemana si Nayra, sudah lebih dari 5 hari dia gak main ke sini, apa dia baik-baik saja?” gumamnya.

“Ma, Nayra pernah kesini gak dalam beberapa hari ini?” tanya Keynaya ke pada mamanya.

“Gak ada, Key, memang kenapa?” tanya sang mama.

“Gak apa-apa ma, aku ke rumah Nayra sebentar ya!!” Key meminta ijin ke mamanya.

Tapi diluar dugaan, mama Keynaya melarangnya pergi.

“Jangan Key, kita harus ke rumah sakit sekarang juga, tadi mama ditelepon sama pihak rumah sakit, katanya ada yang menyumbangkan korneanya khusus untuk kamu,” dengan tutur kata yang lembut mamanya menjelaskan.

“Yang bener, Ma ? Key sudah dapat donor kornea ?? Asik-asik, Key akan segera bisa melihat wajah Nayra, Key bisa segera menggelar pameran lukisan,” ucap Key berapi-api.

“Iya nak” jawab mamanya penuh kepedihan. 

“seandainya kamu tahu sayang, Nayra tak mungkin ada disamping kamu lagi, Nayra sudah tenang dialam sana, dan seandainya kamu tahu siapa orang yang mendonorkan korneanya untuk kamu” kata ibu Rasti dalam hati.

Waktu berjalan begitu cepat, operasi cangkok kornea sudah dilaksanakan dan sekarang adalah hari yang paling ditunggu-tunggu Keynaya, perban di matanya akan di buka, tim dokter beserta kedua orang tua Key sudah ada di ruangan Key. 

Sebelum perbannya di buka, Keynaya berujar,

“Ma, Pa, Nayra sudah datang ?? Ku ingin sekali ada Nayra di sini pas aku bisa melihat”

“Belum sayang, Nayra masih diluar kota” pedih rasanya hati ibu Rasti saat berujar.

Perban akhirnya di buka, samar-samar penglihatan Keynaya mulai melihat warna, melihat sosok kedua orang tuanya, dia tersenyum, semakin lama semakin jelas,

“Mama, papa aku bisa melihat kalian,” gembira sekali suara Keynaya.

***

Sudah 1 minggu semenjak Keynaya bisa melihat, hari ini dia memaksa ibunya agar diperbolehkan melihat Nayra, mengujungi Nayra,

“Kata mama, Nayra sudah ada di rumah, berarti Key boleh main donk Ma, Key pingin ngajak Nayra jalan-jalan buat merayakan kesembuhan Key,”

“Iya, nak, mama sama papa temenin kamu ya!!”

Berbeda beberapa rumah antara Nayra dan Keynaya merupakan hal yang membahagiakan, tidak perlu capek-capek bermacet-macet ria di jalanan untuk mengunjunginya. 

Sesampai di rumah Nayra mereka disambut ramah oleh keluarga Nayra yang kebetulan lagi ada di rumah.

“Selamat sore tante Rita’” sapa Keynaya dengan senyum sumringah.

Setelah di persilahkan duduk dan menikmati hidangan ala kadarnya, 
Keynaya menanyakan keberadaan sahabat karibnya,

“Mana Nayranya tante ? Kok gak kelihatan ada di rumah ?”

“Nayranya… Nayra.. Nayra..” dengan terbata-bata ibu Rita menjawab.

“Nayra kenapa tante, kemana ? Nayra tidak apa-apa kan ?” bertubi-tubi Keynaya bertanya.

Ibu Rita tak kuasa menjawab, beliau meninggalkan tamunya di ruang tamu dan berlari naik ke kamar Nayra, mengambil sepucuk surat yang dititipkan Nayra untuk Keynaya. Ibu Rita kembali ke ruang tamu dengan sepucuk surat di tangan,

“ini dari Nayra untuk kamu” ujarnya berlinang air mata kepada Keynaya.

Dengan tangan gemetar Keynaya membuka amplop berwarna pink yang cantik itu, ada pita pink juga di sudut amplonya.

Dear Keynaya

“Keynaya sayang, sahabatku yang paling baik, apa kabar hari ini ? Baik-baik sajakah ? Sehat-sehat ? Semoga sehat ya!! Key, saat kau membaca surat dari aku ini, mungkin aku sudah tak ada lagi di dunia ini, tak ada di samping kamu, tak bisa menemani kamu bermain, bercanda dan tertawa, maafkan aku ya Key.

Key sayang, sebenarnya aku ingin sekali cerita ke kamu tentang penyakitku, tapi aku takut membuat kamu kepikiran terus, takut buat kamu gelisah. Sebenarnya aku terkena penyakit leukemia, Key dan umurku tidak akan lama lagi.

Key sayang, meskipun aku telah pergi dari sisi kamu, tapi rasa sayang aku ke kamu tak akan pernah berubah, kamu sahabat terbaik di hidupku, kamu tempatku berkeluh kesah, tempatku menumpahkan suka dan duka. Key, ku tahu saat kau membaca ini, kau sudah bisa melihat indahnya dunia, sengaja ku berikan mataku untuk kamu Key, hanya itu yang bisa aku berikan, jaga mata itu seperti kau menjaga persahabatan kita.

Segitu dulu Key, maafkan aku karena harus pergi meninggalkanmu, terima kasih karena sudah memberikan aku arti selama hidup di dunia. Sampai ketemu suatu saat nanti Key, aku sayang kamu sahabatku.

Kiss and big hug my lovely friend, my best friend in my life….muaaachh…

Dariku yang selalu menyayangimu

Nayra Amrita

Air mata mengalir deras di pipi Keynaya,
“ini tidak mungkin” katanya lirih. 

Dia menangis sejadi-jadinya. Dia benar-benar tak percaya, sahabatnya sudah kembali ke pangkuan Tuhan, Keynaya menatap selembar foto yang juga ada di dalam amplop surat tadi, foto Nayra tersenyum manis ke arahnya, mata Nayra yang teduh, sekarang ada padanya. 

Setelah bisa menenangkan dirinya, Keynaya meminta agar kedua orang tua Nayra mengantarnya ke kuburan.

Lumayan jauh dari rumah Nayra, kaki Keynaya lemah, tapi dia berusaha mengikuti langkah kaki orang tuanya dan orang tua Nayra ke sebuah makan yang begitu tertata rapi, taburan bunga masih segar, tanah pekuburannya juga masih basah.

Sebuah Nisan yang begitu cantik dihadapan Keynaya, membuatnya semakin terluka, jelas tersurat di batu nisan berwarna putih itu nama sahabat karibnya.

“Nayra Amrita Artawan”
Lahir 8 Januari 1994
Wafat 14 April 2011

Berjongkok Keynaya membelai nisan itu, gerimis turun membasahi nisan, semakin lama semakin deras, sederas airmata yang jatuh di pipi Keynaya,

“Kenapa secepat ini kau tinggalkan aku, Nay ? Tega kamu ? Meninggalkan aku seorang diri disini....” 

" Nayra, terima kasih sahabtku, kau telah memberikan aku sepasang mata untuk melihat dunia ini, terima kasih karena telah mengajariku tentang ketulusan sebuah persaha. batan, terima kasih atas senyum termanis yang pernah kau hadirkan di hidupku” ucap Keynaya sambil terisak lirih di atas nisan.
Tangan lembut ibu Rasti terulur ke arah putrinya,

“Bangun Key, sudah, ikhlaskan saja Nayra, dia sudah tenang di sana, dia sudah berada di pangkuan Tuhan, yang harus kamu tahu, Nayra tak pernah ingin kamu cengeng, kamu harus tetap semangat menjalani hidup kamu,” bimbing ibu Rasti.
“Iya ma, aku hanya sedih saja, tapi aku janji gak akan cengeng lagi setelah hari ini”, kata keynaya.
***
Hikmah yg bisa kita ambil :

1. Bahwa ini adalah Sebuah Kisah Persahabatan yang sangat mengharukan tentang sebuah arti Persahabatan yang Sejati, yg hanya selalu pengen memberi tidak pernah meminta. Sifat yang bisa terus kita pupuk tdk hanya kita berikan buat orang2 yg terdekat dengan kita tapi juga pada sesama.

2. Sebenarnya kita harus banyak bersyukur karena tidak sedikit dari kita sering lupa bahwa nikmat kesehatan adalah termasuk nikmat yang paling besar yang Tuhan anugerahkan pada kita. Dengan kesehatan kita bisa melakukan banyak hal utk bisa menikmati kebahagiaan di dunia ini.


Sumber: Kumpulan Penuh Hikmah

Saturday, December 8, 2012

BLIND SPOT

"Berilah orang bijak nasihat, ia akan menjadi lebih bijak. Ajarilah orang benar, pengetahuannya akan bertambah".

Semua pemain profesional memiliki pelatih. Contohnya, pemain golf sehebat Tiger Woods sekalipun juga memiliki pelatih. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding jelas Tiger Woods-lah yg akan memenangkan pertandingan tersebut.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Tiger

Woods butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Tiger Woods butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat,
namun karena ia butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang TIDAK DAPAT dia LIHAT SENDIRI.

Hal yg tidak dapat kita lihat dgn mata sendiri itulah yg disebut dgn BLIND SPOT. Kita hanya bisa melihat BLIND SPOT tersebut dgn bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh orang lain untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.

Kita butuh orang lain utk menasihati & mengingatkan, bahkan menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yg keliru, yg bahkan kita tidak pernah menyadari.

KERENDAHAN HATI untuk menerima kritikan, nasihat, & teguran itulah yg justru menyelamatkan kita. Kita bukan manusia sempurna, Biarkan orang lain menjadi "mata" kita, sehingga kita bisa melihat apa yg tidak bisa kita lihat dengan pandangan diri kita sendiri.
 
 
by: Cerita Penuh Hikmah